Keringat Berlebih – Mengeluarkan keringat setiap hari yang disebabkan oleh aktifitas fisik adalah hak yang menyehatkan. Hal ini menandakan bahwa tubuh berada dalam kondisi lumrah dan sehat. Namun apa yang terjadi jika produksi keringat dari tubuh terlalu berlebihan? Hati-hati, bisa jadi itu menandakan adanya gejala penyakit yang mengancam kesehatan. Apalagi jika disertai dengan gejala yang lain.
Lantas, apa penyebab keringat yang berlebih dan bagaimana cara mengatasinya?
Berkeringat, adalah proses mendinginkan tubuh saat suhu tubuh mengalami kelebihan panas. Pada umumnya, berkeringat akan terjadi saat tubuh berolahraga, saat suhu lembab dan panas, saat mengkonsumsi makanan yang pedas, atau dalam kondisi tertekan atau kecemasan. Bahkan, seseorang dapat mengalami keringat yang berlebihan walaupun tidak melakukan aktifitas sama sekali.
Kondisi keringat yang berlebih tanpa melakukan kegiatan disebut dengan hyperhidrosis, dan hanya 1% orang dari seluruh dunia yang mengalami kondisi semacam ini.
Dampak Keringat Berlebih
Keringat yang berlebih dapat memberikan efek yang buruk bagi kesehatan. Kulit yang terus lembab dan basah rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Penderita keringat berlebih bisa memproduksi keringat lima kali lebih banyak dari jumlah yang seharusnya normal diperlukan oleh tubuh.
Dari segi psikologis, orang dengan kondisi ini akan cenderung kehilangan rasa percaya diri, menutup diri dari lingkungan sekitar dan mencoba merubah gaya hidup hanya untuk menutupi kondisi keringat berlebih.
Penyebab Keringat Berlebih
Hyperhidrosis dapat terjadi karena aktivitas kelenjar eccrine yang cenderung terlalu aktif. Kelenjar ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Kelenjar yang satu ini terdapat hamper di seluruh bagian tubuh sehingga membuat seluruh bagian tubuh bisa berkeringat. Namun yang terbanayak adalah di kepala, ketiak, wajah, telapak kaki dan tangan. Dan keringat berlebih terjadi lebih parah pada area tersebut.
Penyebab telapak tangan dan kaki berkeringat dan cara menanggulanginya
Gangguan hyperhidrosis juga merupakan sesuatu hal yang menurun di dalam keluarga. Dan sepertiga dari penderita hyperhidrosis memiliki anggota keluarga yang juga mengalami hal yang sama.
Selain akibat dari penyakit hiperhidrosis, keringat berlebih juga terjadi dalam keadaan berikut:
- Pada keadaan menopause. Wanita mengalami keadaan dimana terjadi peningkatan pada suhu kulit yang disertai dengan kegerahan dan keringat berlebih
- Konsumsi obat-obatan seperti inti-psikotik, obat pereda nyeri seperti asetaminofen dan aspirin, serta morfin
- Pada saat demam. Ketika suhu badan kembali normal, biasanya disertai dengan keluarnya keringat secara berlebihan
- Keringat berlebih terjadi dengan kulit yang terasa dingin
- Pada penyakit hipertiroid. Hormon tiroksin yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan metabolisme. Sehingga terjadi kondisi keringat berlebih, denyut jantung yang tidak teratur, cepat dan gelisah, juga penurunan berat badan
- Pada penyakit tuberkolosis, kondisi dada yang sesak di malam hari akan menimbulkan produksi keringat yang berlebihan
Tindakan Awal untuk Mengatasi Hiperhidrosis
Sebelum benar-benar harus mengkonsumsi obat dan cek rutin ke dokter, tidak ada salahnya untuk merubah poin hidup seperti di bawah ini:
- Jagalah lingkungan tempat tinggal tetap sejuk dan memiliki ventilasi yang baik
- Gunakan kaos kaki dan pakaian yang terbuat dari bahan sejuk, menyerap keringat dan longgar
- Hindari mengkonsumsi makanan dan minuman yang cenderung meningkatkan produksi keringat
- Mandi minimal 2 kali sehari dengan sabun yang lembut
- Gunakan deodoran yang mengandung alkohol
Selain cara diatas, beberapa obat dan terapi medis juga dapat membantu mengatasi keringat berlebih. Contohnya antikolinergic, beta bloker, antiperspiran, lonthoporesis, simpatektomi pada eksisi kelenjar keringat.
Komentar