Mengenal Istilah MVP, Strategi Bisnis Perusahaan Startup

Startup23 views

Minimum viable product atau biasa disingkat mpv menjadi istilah yang sangat populer di dunia startup  sekarang itulah arti dari mvp sebenarnya. Konsep ini sangat penting dalam mengawali perjalanan sebuah startup untuk mencegah kegagalan “produk” di pasar.  Bagaimanapun juga, setiap startup menghadapi risiko gagal ketika baru meluncurkan produk. Konsumen tidak menerimanya, meski kamu telah mengeluarkan biaya tinggi untuk melengkapi fitur-fiturnya. 

Karena risiko itu, Eric Ries seorang konsultan dan penulis startup melontarkan ide untuk membuat sebuah produk sederhana sebagai uji coba ke pasar. Konsep produk uji coba yang  ia sebut sebagai minimum viable product itu ia tulis dalam bukunya yang berjudul “the Lean Startup”.  Apa itu minimum viable product, dan mengapa  penting dalam perjalanan sebuah startup? Untuk yang berkecimpung di dunia startup, informasi di bawah ini sangat penting kamu pahami. 

Apa Itu Minimum Viable Product/mvp? 

Alasan mengenai pentingnya mvp bisa dilihat dari data survey tahun 2019 yang dirilis Listlink seperti yang kami kutip dari ordoapp di bawah ini.  Menurut survey tersebut, penyebab kegagalan terbesar dari sebuah startup ternyata adalah karena konsumen tidak membutuhkan produk yang mereka luncurkan. Berikut datanya. 

Karakter Minimum Viable Product

Dengan pendekatan di atas, sebagai pendiri startup kamu harus paham bagaimana karakteristik dasar mvp. Pemahaman ini penting agar kamu bisa tahu, seperti apa strategi pengembangan produk selanjutnya yang diterima konsumen.

karakteristik utama minimum viable product adalah, yaitu: 

1. Punya daya tarik buat penggunanya. 

Meski fitur-fiturnya masih sederhana, kamu harus memastikan bahwa pengguna bisa menilai bahwa produk startup kamu punya nilai lebih yang menarik bagi mereka. Ini memang bukan pekerjaan gampang, tapi daya tarik pada pandangan pertama adalah syarat mutlak. Pasalnya kalau sudah tertarik, users biasanya akan sukarela memberikan feedback yang sangat berguna untuk pengembangan produkmu sesuai kebutuhan mereka. 

2. Punya manfaat masa depan

Karakteristik kedua dari konsep ini adalah produknya punya peluang untuk sustain dalam jangka panjang meski fiturnya masih sederhana saat launching. Kamu harus mampu meyakinkan kepada users bahwa produk itu bersifat sementara,  dan fitur-fiturnya akan terus mengalami pengembangan agar mereka terus mendapatkan manfaat terbaik dari produk startup milikmu. 

3. Akselerasi pengembangan produk melalui feedback

Karakter ketiga ini bisa dibilang merupakan sisi keunggulan karena startup milikmu bisa mendapatkan ide pengembangan produk berdasarkan users feedback. Mintalah masukan apapun dari pengguna, baik tentang fitur maupun penggunaan produk. Manfaatkan feedback itu untuk menyempurnakan produk akhirmu.  Dari feedback itu kamu  bisa membuat keputusan bisnis yang tepat, apakan proyek itu akan berlanjut kepada pengembangan produk, atau kamu perlu mengubah produk secara dramatis, atau justru stop sampai di sini. 

Tujuan dan Manfaat minimum viable product

Dalam beberapa kasus, mvp bisa merupakan bagian dari alat lain untuk menguji kelayakannya  sebelum pengembangan sebagai alat atau software lanjutan. Dengan kata lain, mvp yang hanya merupakan produk dengan serangkaian fitur dasar,  adalah cara cerdas yang bisa menjadi landasan kamu untuk segera merilis produk ke pasar. Karena melalui pembuatan mpv, kamu bisa melakukan uji permintaan produk, sebelum merilis produk dalam versi yang lebih lengkap. 

Praktik ini juga akan menghindarkan kamu dari besarnya biaya implementasi, serta potensi kegagalan dan kerugian modal dalam jumlah besar. Pasalnya, kamu sudah mendapatkan data dan feedback riil dari pengguna sungguhan. Feedback ini sangat penting untuk menjadi acuan penyempurnaan fitur-fitur produk selanjutnya.