BNB adalah aset kripto populer yang dikeluarkan oleh BNB Exchange, yaitu platform pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia. Aset dengan simbol BNB ini sebelumnya diterbitkan sebagai token ERC-20 pada platform ethereum, namun kini sudah dialihkan ke Binance Chain.
Pada tahun 2021, BNB menempati posisi ke-4 sebagai set kripto terbesar di dunia, setelah Bitcoin dan Ethereum. Tak heran jika perkembangannya cukup pesat hingga sekarang. Apakah Anda tertarik? Yuk simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang cryptocurrency satu ini.
Pengertian BNB (Binance Coin)
Binance coin atau BNB adalah kripto populer yang dibuat oleh Changpeng Zhao dan dikeluarkan pada Juli 2017. Pada awal mulanya, BNB hanya bertujuan dan digunakan untuk pembayaran dalam ekosistem Binance.
Di awal peluncuran, 10% atau 20 juta BNB dijual kepada angel investor yang mana membiayai Binance. Kemudian, 40% atau 80 juta BNB dibagikan ke tim yang membangun Binance. Terakhir, 50% atau 100 juta BNB dilepaskan ke pasar melalui intial coin offering (ICO).
Koin BNB adalah token ERC20 yang ada di jaringan blockchain Ethereum. Sejauh ini, BNB sudah memiliki total persediaan 200 juta token. Tak hanya itu, BNB juga memiliki berbagai kegunaan, misalnya biaya pertukaran dan pencatatan, pembayaran untuk tarif perdagangan, dan bayaran lain yang terdapat di bursa itu.
Kelebihan BNB
Pada praktiknya, ada beberapa kelebihan yang bisa dirasakan saat menggunakan BNB. Adapun kelebihan BNB adalah:
1. Melekat dengan Ekosistem Binance
Koin BNB adalah mata uang bawaan yang tak bisa dipisahkan dengan semua platform Binance. Dikarenakan BNB adalah aset kripto terbesar ke-5 di dunia, maka hal ini membuatnya memiliki potensi kenaikan besar untuk meningkatkan layanannya.
Di awal tahun 2021, Binance mengeluarkan Binance Smart Chain atau BSC yang merupakan blockchain untuk menjalankan aplikasi berbasis smart contract. Hal tersebut akhirnya membuat harga BNB naik akibat besarnya potensi skalabilitas BSC.
2. Kecocokan dengan Blockchain Ethereum
Selanjutnya, kelebihan dari BNB adalah kompatibilitas dengan blockchain Ethereum. Pada mulanya, koin BNB dibuat dengan standar teknis ERC-20 milik Ethereum. Kemudian, Binance mengeluarkan standar teknisnya sendiri yakni BEP-2 yang digunakan untuk Binance Chain dan BEP-20 untuk Binance Smart Chain.
Aplikasi yang dibuat untuk Ethereum, seperti Metamask juga cocok dengan Binance Smart Chain. Hal ini tentunya bisa membuat Anda mudah untuk bertransaksi serta menggunakan kedua chain tersebut.
Lalu, Apakah Membeli BNB di Indonesia Legal?
Mata uang kripto memang masih sangat baru di Indonesia. Tentu, hal tersebut banyak masyarakat awam yang mempertanyakan legalitasnya. Namun, tak perlu khawatir karena regulasi jual beli aset kripto seperti BNB diawasi oleh BAPPEBTI, sehingga tiap perusahaan jual beli kripto harus mendapatkan izin terlebih dahulu.
Tak hanya itu, ada juga beberapa syarat yang harus dipatuhi jika ingin jual beli kripto. Di antaranya yaitu:
- Wajib distributed ledger technology based.
- Berbentuk utility crypto atau aset kripto utility.
- Masuk ke dalam transaksi crypto exchange terbesar.
- Harus memiliki manfaat ekonomi, misalnya perpajakan.
- Berbentuk crypto backed asset atau kripto beragunan aset.
- Telah dilakukan penilaian risiko, misalnya risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.
- Nilai kapitalisasi pasar harus masuk ke peringkat 500 besar di pasar aset kripto atau coinmarketcap.
Syarat-syarat di atas biasanya harus dipenuhi oleh setiap perusahaan yang ingin melakukan jual beli mata uang kripto dan blockchain di Indonesia. Selain itu, regulasi di atas juga menjelaskan tentang mekanisme perdagangan aset kripto yang mana meliputi, cara membuka rekening, penarikan dana, menyimpan aset kripto, hingga transaksinya.
Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet populer seperti Metamask untuk kemudahan transaksimu di layanan kripto lainnya. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.