Psikolog sangat diperlukan bagi siapa saja, terutama pada remaja. Pendampingan psikologi in perlu dilakukan jika seorang remaja ternyata menunjukkan perilaku buruk dan melukai diri sendiri. Langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan melatih sensitivitas remaja sejak usia dini. Misalnya dengan mengenalkan mereka pada lingkungan sekitar, mengajaknya bermain di alam terbuka dan menjauhkan dari siaran-siaran tv yang tidak mengedukasi.
Hal-hal kecil ini dapat memberikan dampak nyata manfaat psikologi yang dirasakan pada diri sendiri, seperti berikut ini:
1. Pengenalan jati diri
Ilmu psikologi membantu remaja untuk mengetahui keadaan psikologi dirinya. Konsultasi psikologi membuka pemikiran remaja terkait dasar pengambilan keputusan serta pengenalan bentuk risiko yang ditanggung jika melakukan tindakan tertentu.
Mengenali diri sendiri misalnya dari cerita remaja, keluhannya sehingga seorang yang menjadi rekan berbagi mengetahui masalah remaja lebih dalam. Keterbukaan pendapat antara remaja dan pembimbing psikologi sangat diperlukan agar masalah remaja tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan yang benar.
2. Tahu Memanfaatkan teknologi
Tahu fungsi gadget tidak hanya soal menjalankan pengoperasian gadget melainkan tahu manfaat IT, tentang apa yang bisa didapatkan dari teknologi tersebut. Bimbingan psikologi bagi remaja juga bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan seperti pembelian gadget/telepon genggam. Fungsinya adalah remaja tahu jenis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan peruntukan untuk menunjang aktivitasnya.
3. Pilah-Pilih Teman
Memilih teman dalam hal ini adalah pandai mengenali karakter orang-orang disekitarnya. Remaja yang mendapat bimbingan psikologi akan peka dengan perilaku orang disekitar, watak orang-orang sehingga hanya berteman dengan orang-orang yang memiliki pikiran positif dan cenderung kreatif.
4. Tanggap Lingkungan
Seorang remaja selain peka dengan perilaku orang sekelilingnya, juga lebih peka dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya. Remaja seperti ini lebih cepat memberi respon masalah lingkungan dan kebersihan. Selain itu remaja yang stabil secara psikologi akan mudah berbaur dengan masyarakat untuk berpartisipasi memelihara lingkungan dan keamanan daerah tempat tinggal mereka. Salah satunya memahami manfaat penghijauan yang penting dilakukan, bermula dari tempat tinggalnya.
5. Tidak Narsistis
Seorang psikolog menganggap bahwa remaja yang senang narsis dan menggunakan tongkat selfie yang marak saat ini adalah orang-orang yang secara psikologi memiliki sedikit masalah. Remaja seperti ini dinilai tidak mampu menonjolkan potensi dirinya yang lebih positif, sebaliknya menganggap selfie dapat membantunya mengatasi keterpurukan karena susah bergaul. Ketika mencapai puncak kecanduan selfie, remaja bisa saja melakukan selfie dengan pose yang lebih berani, memperlihatkan bagian tubuh tertentu.
Berbeda kondisinya dengan remaja yang paham fungsi teknologi, tentu lebih cermat menggunakan gadget dan fungsinya. Remaja seperti ini lebih tenang dan tidak terpengaruh dalam melakukan selfie yang berlebihan. Remaja yang psikologinya lebih baik tahu apa yang perlu ditonjolkan seperti kreativitas dan hasil karya di bidang pengetahuan maupun seni.
6. Pengontrolan Emosi
Seseorang yang psikologinya lebih baik tentu mampu mengontrol dirinya dengan lebih baik. Remaja seperti ini tidak akan mudah terpancing berkata-kata buruk di media sosial seperti twitter atau facebook. Tentu saja hal tersebut juga bukanlah manfaat sosial media sesungguhnya.