Basuki Tjahaja Purnama Bebas Tapi dia Tidak mau Dipanggil Ahok Kenapa? PortalPintar.com – Pada tanggal 24 Januari 2019 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bebas. Akan tetapi dia mengungkapkan bahwa tidak mau di panggil Ahok lagi setelah bebas nanti. Kenapa demikian apakah nama itu menjadi sesuatu yang membuat dia enggan di panggil Ahok lagi.
Kita tahu bahwa prestasi beliau untuk membangun DKI Jakarta begitu banyak. Seperti: Mendisiplinkan PNS, menjawab keluhan warga, membuat transportasi umum lebih nyaman, membasmi pungutan liar, membuat Jakarta lebih rapi dan prestasi-prestasi lainnya yang patut kita apresiasikan. Terlepas daripada itu Ahok memang membuat Jakarta lebih baik.
Ahok mengungkapkan lewat sepucuk surat yang beliau tulis bahwa dia tidak mau di panggil lagi dengan sebutan nama AHOK. Beliau berkata “Setelah saya keluar dari sini (Penjara) dengan harapan tidak di panggil lagi dengan sebutan Ahok saya ingin di panggil dengan nama BTP saja“. Ahok sendiri tidak memaparkan kenapa dia tidak mau di panggil Ahok lagi.
Kita tahu bahwa nama “Ahok” identik dengan Ras. Yang kerap selalu di Indentikan dengan ras penggerus ekonomi atau bahkan di pandang sebelah mata. Kemudian beliau mengungkapan dalam sepucuk suratnya beliau menyinggung soal pancasila dan keragaman ras di Indonesia. Beliau mengutip perkataan sang proklamator Republik Indonesia yaitu Soekarno.
Yaitu “Setialah pada pancasila, pegang teguh Pancasila, bela Pancasila” begitu Ahok bilang dalam sepucuk suratnya. Nama Ahok sendiri di ambil dari Ban Ahok yang artinya: Terus Belajar. Kata Ayah Ahok beliau ingin putra sulungnya menjadi sukses dan menjadi orang yang bermanfaat dengan Terus Belajar menjadi lebih baik lagi. Ban dalam artian Puluhan Ribu, dan Hok artinya Belajar. Yang dulunya di panggil BaHok menjadi Ahok.
Berikut sepucuk surat yang di tulis oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok):
Demikian informasi seputar Basuki Tjahaja Purnama Bebas dan Alasan Beliua tidak mau Dipanggil Ahok Lagi. Semoga informasi ini bermanfaat buat Anda semuanya. Dan bisa mengambil pelajaran dari masalah yang di hadapi Basuki Tjahaja Purnama.
Komentar